Geopark Menyapa SMADABA
Pernah berwisata ke Tebing Breksi? Terkesan? Apa pun kesannya, tahukah jika Tebing breksi adalah bekas tambang batu. Dan, pertanyaannya adalah “Bagaimana jika penambangan itu tidak dihentikan?”
Inilah yang disampaikan Kepala Biro Pengembangan Pengembangan dan Pembiayaan Setda DIY. Sebagai sebuah pertanyaan pemantik yang menggelitik benak anak-anak yang ikut acara Geopark Goes To School. Acara yang dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2023, di Ruang Sudirman.
Sebagai sebuah sekolah adiwiyata, pengetahuan tentang geopark (taman bumi) semakin melengkapi diri peserta didik SMA 2 Bantul. Geopark merupakan wilayah geografi yang memiliki situs warisan geologi (geosite), bentangan alam bernilai ( geoheritage), keragaman geologi( geodiversity), keberagaman hayati (biodiversity ), dan juga keragaman budaya ( (Cultural diversity). Hal ini yang disampaikan oleh narasumber Geopark Goes To School, Dr.Ir. C Prasetyadi, MSc. Beliau adalah juga Kepala Pusat Studi Geoheritage Geopark.
Paparan yang diberikan oleh narasumber begitu membuka mata semakin lebar. Konservasi adalah pilar penting bagi sebuah keberlangsungan. Peserta acara ini juga dipahamkan bahwa pilar utama pengembangan geopark adalah konservasi, edukasi , dan pembangunan ekonommi berkelanjutan.
Peserta sosalisai yang merupakan elemen penting sekolah adiwiyata terbangun kesadarannya . Mereka merasa harus menjadi bagian dari pengembangan geopark. Jajaran Biro Pengembangan Wilayah dan Pembiayaan Setda DIY selain memberikan sosialisasi tentang geopark juga menjajagi kemungkinan SMA 2 Bantul menjadi sekolah tematik Geopark.
SMA 2 Bantul adalah Green School. Sekolah ini akan selalu mewujudkan sekolah yang selalu memberikanb pengetahuan dan kesadaran kepada warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. SMA 2 Bantul juga akan selalu mendorong warga sekolahnya ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Menjadi sekolah tematik geopark? Kenapa tidak?
Berita terkait