PERPUSTAKAAN PRAPANCA
Perpustakaan SMA Negeri 2 Bantul berdiri seiring berdirinya sekolah yang pada awalnya bernama SMPP Negeri 44 Bantul.
SMPP Negeri 44 Bantul berdiri pada tanggal 1 Februari 1976, menempati area seluas 15.000 m². Lahan tersebut merupakan bekas pabrik gula sehingga popular dengan nama EXSCO (Eks Sugar Company).
Mulai tanggal 9 Aguustus 1985, SMPP 44 berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Bantul, sehingga perpustakaan SMPP Negeri 44 berganti nama menjadi Perpustakaan SMA Neggeri 2 Bantul. Pada tanggal 27 Mei 2006 terjadi gempa bumi yang menghancurkan hampir 90 % bangunan sekolah, termasuk perpustakaan. Pembangunan sarana prasaranasekolah dilaksanakan bertahap, dan pada 20 Juli 2009 mendapat legalitas dengan SK Bupati Bantul nomor 055,a tahun 2009 dengan nama "PRAPANCA".
Seiring perkembangan sekolah, perpustakaan Prapanca terus berbenah. Pada tahun 2016, SMA Negeri 2 Bantul dipercaya sebagai sekolah pilot Gerakan Literasi Sekolah oleh Direktorat PSMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Hal ini merupakan apresiasi dan motivasi untuk membangun perpustakaan sebagai jantung pendidikan. Renovasi interior pun dilakukan, sejalan dengan peningkatan koleksi bahan bacaan di perpustakaan yang meliputi buku cetak dan e-book.
Pada tahun tersebut, SMA Negeri 2 Bantul ditetapkan sebagai sekolah Pusat Pengembangan
Minat dan Bakat Istimewa (PPMBI) bidang seni budaya. Hal ini mendorong perkembangan pesat di bidang seni budaya, seperti seni tari, vocal, poster. dan pembuatan film pendek. Bantuan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga serta Dinas Kebudayaan, mengangkat SMAN 2 Bantul sebagai sekolah yang memiliki Ruang Produksi IT ruang referensi budaya serta ruang ekspresi dan kreasi seni.
Keberadaan ruang - ruang ini beserta perangkatnya memberi ruang gerak yang luas untuk memvisualisasikan berbagai sumber informasi melalui musikalisasi puisi, tari kreasi baru, drama dan sebagainya. Koleksi buku buku seni budaya semakin menambah khasanah koleksi pustaka Perpustakaan Prapanca.
Renovasi fisik yang dilakukan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2016, dan pada tanggal 1 Februari 2017 diresmikan oleh Bupati Bantul.
Mengapa Prapanca?
Perpustakaan SMA Negeri 2 Bantul diambil dari nama seorang kawi (Pujangga) besar pada masa kerajaan Wilwatikta (Majapahit) dengan raja yang bertahta kala itu Maharaja Sri Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk. Nama Prapanca dikenal melalui sebuah karya Pujosastra berjudul Desa Warnnana, kakawin ini ditulis pada pelepah daun tal berbahasa Jawa Kuno dan beraksara Bali. Rontal ini ditemukan di Puri Cakranagara Lombok.Meskipun menurut kolofon naskah ini berjudul Desa Warnnana namun karya gubahan Prapanca ini lebih dikenal dengan nama Nagara Krtagama.
Nama Prapanca sendiri tidak pernah ditemukan pada dokumen resmi kerajaan, baik sebagai seorang pujangga kerajaan maupun sebagai pejabat kerajaan. Lantas, siapakah Prapanca?
Menurut penelusuran dokumen resmi berupa prasasti, serta telaah sejarah Nagara Krtagama oleh Prof Dr. Slamet Muljana nama asli Prapanca adalah ; Dharma Adhyaksa Kasogatan Dang Acharya Nadendra. Nama besar Prapanca ini kemudian digunakan untuk nama Perpustakaan SMA Negeri 2 Bantul semenjak tahun 2009 hingga sekarang. Prapanca menjadi gambaran harapan bahwa dengan adanya perpustakaan sekolah, lahirlah sesok-sosok cendekia yang selalu berpikir cerdas dan kritis namun penuh dengan dasar literasi yang kuat, gemar membaca dan mampu menuangkan ide idenya melalui karya karya literasi yang isinya bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan
Visi Perpustakaan Prapanca:
Mewujudkan Perpustakaan Sekolah sebagai salah satu pusat sumber belajar yang memiliki keunggulan dalam akademik, teknologi, ketrampilan dan berbudaya.
Misi Perpustakaan Prapanca:
Menumbuhkembangkan niat dan minat baca warga sekolah
Melaksanakan kegiatan membaca dan menulis secara optimal yang berorientasi pada pencapaian budaya baca
Melakukan upaya penambahan koleksi perpustakaan guna memenuhi kebutuhan warga
Menjadikan perpustakaan SMA N 2 Bantul sebagai tempat belajar, berdiskusi, mencari informasi dan tempat rekreasi bagi para pengguna
Tujuan Perpustakaan Prapanca:
Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulis dalam berbagai sektor kehidupan;
Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi;
Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan berhasil guna;
Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha sendiri
Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 2 Bantul, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai
Wadah atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya;
Sumber rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga administrasi dan pegawai yang berada dibawah naungan SMA Negeri 2 Bantul ;
Sarana pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan nasional;
Pusat informasi bagi kegiatan belajar mengajar;
Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.
Sarana dan Prasara
Sarana prasarana perpustakaan prapanca terdiri atas :
Ruang koleksi buku referensi
Ruang koleksi buku umum
Ruang audio visual
Ruang baca
Ruang baca hening
Ruang baca outdoor
Ruang kerja staff
Ruang kerja kepala perpustakaan
Ruang pertemuan
Area display buku baru
Area komputer/internet
Area lemari katalog /OPAC
Area locker barang
Gudang